Lima Risiko Global Teratas 2022, Guncangan Stagflasi akan Menekan Pasar – Charles Schwab

Terlepas dari tahun yang kuat untuk saham pada tahun 2021, pasar dengan yakin menilai beberapa tren negatif mengumpulkan lebih banyak momentum pada tahun 2022 yang dapat membantu pasar jika tren ini berbalik. Berikut adalah lima risiko global teratas Charles Schwab bagi investor pada tahun 2022.

Kekurangan berubah menjadi kelimpahan

“Jika kelimpahan pasokan muncul pada tahun 2022, itu dapat menyebabkan penurunan inflasi karena kelebihan persediaan mendorong penurunan harga dan menimbulkan risiko bagi industri yang telah berkembang pesat karena dorongan penentuan harga yang dipicu kekurangan.”

Kenaikan suku bunga lebih lambat dari yang diperkirakan

“Jika tekanan inflasi mereda pada 2022 seperti yang kami perkirakan, demikian juga ekspektasi pada jumlah kenaikan suku bunga dan pengetatan kondisi keuangan yang sesuai. Kekhawatiran inflasi mungkin memuncak, bersama dengan kekhawatiran bahwa bank-bank sentral dapat menghentikan pemulihan dengan bertindak terlalu cepat dalam menaikkan suku bunga pada tahun 2022."

Tiongkok berubah dari menindak keras menjadi menopang

“Kebijakan moneter Tiongkok bergeser ke mode pelonggaran, saat seluruh dunia bergeser ke pengetatan. Dengan lebih banyak stimulus, aliran berita pada Tiongkok mungkin beralih dari fokus pada tindakan keras terhadap beberapa industri pada tahun 2021 menjadi menopang industri-industri lainnya pada tahun 2022.”

Gelombang COVID-19 mungkin tidak menyerupai gelombang tahun 2021

“Setiap gelombang berlangsung selama dua bulan dan telah mendorong investor untuk melakukan rotasi secara konsisten di antara saham-saham ini. Namun, gelombang omicron musim dingin ini (dan gelombang masa depan) dapat menimbulkan risiko bagi investor, karena mereka mungkin tidak membongkar dengan cara yang sama dalam hal kasus COVID-19 atau kepemimpinan pasar.”

Kejutan geopolitik

“Setelah dunia melewati krisis COVID-19 tanpa konflik pada tahun 2021, risiko konflik mungkin lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh pasar pada tahun 2022.”