Back
6 May 2016
Inggris: IMP Jasa Jatuh Ke Terendah Multi-Tahun - ING
FXStreet - James Smith, Ekonom ING, mencatat bahwa IMP Jasa menyelesaikan set survei mengecewakan yang dirilis minggu ini, menekankan fakta bahwa pertumbuhan Q2 cenderung lemah.
Kutipan penting
"Setelah pembacaan sektor manufaktur dan konstruksi mengecewakan awal pekan ini, IMP jasa Inggris jatuh ke 52,3 dari 53,7 bulan lalu. Seperti IMP manufaktur, ini adalah pembacaan terendah sejak awal 2013 dan merupakan indikasi lain bahwa ekonomi Inggris kehilangan tenaga.
Di bawah angka utama, komponen kerja jatuh ke level terendah dalam dua setengah tahun, mencerminkan data/survei lain yang menunjukkan bahwa perusahaan menahan rencana investasi/mempekerjakan dalam menanggapi ketidakpastian hasil referendum Uni Eropa yang akan datang. Sebagai akibatnya, kami mengantisipasi pertumbuhan kuartal kedua kemungkinan akan datang lebih lemah daripada angka 0,4% secara kuartalan pada kuartal pertama, yang akan menandai tingkat pertumbuhan PDB paling lambat sejak 2012.
Prospek suku bunga saat ini sangat tergantung pada hasil referendum Uni Eropa. Jika suara Inggris untuk tetap di Uni Eropa, maka kemungkinan aktivitas akan rebound karena sentimen pulih dan rencana tertunda investasi bisnis dan lapangan kerja akan dilaksanakan. Namun, masih harus dipastikan apakah kelemahan ekonomi baru-baru ini sepenuhnya disebabkan terkait lemahnya suara, sehingga waktu kenaikan suku bunga pertama yang sebenarnya tergantung pada kecepatan dan besarnya pemulihan data di Inggris pasca referendum. Jika suara Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, maka potensi sentimen bisnis yang lebih lemah bisa mendorong BoE untuk melonggarkan kebijakan untuk mengantisipasi kelemahan ekonomi jangka pendek."
Kutipan penting
"Setelah pembacaan sektor manufaktur dan konstruksi mengecewakan awal pekan ini, IMP jasa Inggris jatuh ke 52,3 dari 53,7 bulan lalu. Seperti IMP manufaktur, ini adalah pembacaan terendah sejak awal 2013 dan merupakan indikasi lain bahwa ekonomi Inggris kehilangan tenaga.
Di bawah angka utama, komponen kerja jatuh ke level terendah dalam dua setengah tahun, mencerminkan data/survei lain yang menunjukkan bahwa perusahaan menahan rencana investasi/mempekerjakan dalam menanggapi ketidakpastian hasil referendum Uni Eropa yang akan datang. Sebagai akibatnya, kami mengantisipasi pertumbuhan kuartal kedua kemungkinan akan datang lebih lemah daripada angka 0,4% secara kuartalan pada kuartal pertama, yang akan menandai tingkat pertumbuhan PDB paling lambat sejak 2012.
Prospek suku bunga saat ini sangat tergantung pada hasil referendum Uni Eropa. Jika suara Inggris untuk tetap di Uni Eropa, maka kemungkinan aktivitas akan rebound karena sentimen pulih dan rencana tertunda investasi bisnis dan lapangan kerja akan dilaksanakan. Namun, masih harus dipastikan apakah kelemahan ekonomi baru-baru ini sepenuhnya disebabkan terkait lemahnya suara, sehingga waktu kenaikan suku bunga pertama yang sebenarnya tergantung pada kecepatan dan besarnya pemulihan data di Inggris pasca referendum. Jika suara Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, maka potensi sentimen bisnis yang lebih lemah bisa mendorong BoE untuk melonggarkan kebijakan untuk mengantisipasi kelemahan ekonomi jangka pendek."