Back

Nikkei 225 Jepang Tidak Bisa Lanjutkan Kenaikan Kemarin, Menutup Pekan di 37.964,88

  • Nikkei dibuka dengan gap bawah, tidak menunjukkan pergerakan signifikan.
  • Data inflasi Jepang terbaru bisa mendorong BoJ untuk menaikkan suku bunga.
  • Indeks berpotensi membentuk struktur higher highs dan higher lows.

Nikkei 225 Jepang ditutup di 37.964,88 pada hari perdagangan terakhir bulan ini. Indeks ini dibuka dengan gap bawah 37.912,49 yang tidak menunjukkan pergerakan signifikan sepanjang hari, mencatatkan terendah dan tertinggi hari masing-masing di 37.748,17 dan 38.114,47. Untuk satu bulan penuh Mei 2025, indeks mencatatkan kenaikan 5,33%, semakin memperkuat pemulihan dari 30.792,74, terendah 2025 yang diraih 7 April, periode saat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memperkenalkan tarif timbal balik untuk mitra-mitra perdagangannya di seluruh dunia. Kinerja lesu Nikkei 225 terjadi saat Inflasi IHK Tokyo Jepang menunjukkan penurunan.

Inflasi IHK Tokyo Jepang bulan Mei turun ke 3,4% tahun-ke-tahun (YoY) dibandingkan bulan sebelumnya 3,5%. Namun IHK Tokyo tidak termasuk pangan segar pada bulan yang sama naik 3,6% versus prakiraaan 3,5% dan 3,4% pada bulan sebelumnya. Namun demikian, IHK Tokyo ini tetap di atas target 2% Bank of Japan yang akan membuat bank sentral didorong untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Di awal bulan ini, BoJ mempertahankan suku bunga di 0,5%, seperti prakiraan konsensus.

Untuk minggu depan, hanya akan ada rilis data tingkat rendah hingga menengah. Invesor Jepang akan memulai minggu baru dengan menghadapi data PMI Manufaktur Jibun Bank untuk bulan Mei yang diprakirakan tetap di 49 seperti bulan sebelumnya. Namun peristiwa paling penting adalah pidato Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda, yang dijadwalkan pada hari Rabu. Pernyataannya akan dicermati untuk mencari petunjuk arah kebijakan bank sentral ke depan dan respon terhadap data inflasi hari ini dan dampaknya pada pembuatan kebijakan dalam pertemuan-pertemuan di masa depan.

Perundingan Tarif AS-Jepang Masih akan Berlangsung

Sentimen di seluruh bursa saham di dunia juga tetap terpengaruh oleh perkembangan tarif Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Yang terbaru, setelah pengadilan perdagangan memblokir tarif, pengadilan banding mencabut keputusan tersebut secara temporer selama pengulasan banding yang diajukan oleh pemerintahan Trump. Ini menambah ketidakpastian di pasar.

Terlepas dari upaya banding di atas, Menteri Ekonomi Jepang yang juga negosiator perdagangan, Ryosei Akazawa, berencana menemui Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, untuk melakukan perundingan. Di hari sebelumnya, Akazawa mengatakan bahwa posisi dasarnya adalah meminta peninjauan pada kebijakan tarif.

Grafik Harian Nikkei 225 Jepang - Analisis Teknis

Nikkei 225 Jepang

Nikkei 225 Jepang belum bisa menindaklanjuti tren bullish yang baru terbentuk pekan ini setelah menembus di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini berada di 37.897. Secara teknis, tren indeks adalah bullish setelah menembus di atas SMA 200-hari, tapi pergerakan beberapa hari ini membuat tren yang baru terbentuk menjadi rentan,

Tren bullish memang patut dipertanyakan setelah indeks bergerak naik turun di sekitar average tersebut sejak pertengahan Mei dan membentuk kisaran sideways di area 36.841-38.500. Selama beberapa sesi ke depan, Nikkei 225 diprakirakan bergerak sideways selama tidak bisa menembus kisaran ini.

Namun jika dilihat dari sisi pemulihan dari terendah 2025, Nikkei 225 berpotensi membentuk struktut higher highs dan higher lows, sebuah struktur yang menandai tren naik. Sejauh ini, indeks baru membentuk satu higher high di 38.494 dan satu higher low di 36.855. Agar struktur ini berlanjut, indeks perlu menembus 38.494 dan membentuk higher high baru di atasnya. Target terdekatnya adalah 40.279,79 (tertinggi 2025 yang diraih pada 24 Januari), 42.426,77 (tertinggi 11 Juli 2024).

Namun jika struktur ini prematur, indeks bisa berbalik ke 33.658,47 (terendah 16 April 2025). Kunjungan ke area tersebut akan membatalkan struktur higher highs dan higher lows dan memangkas pemulihan mengesankan dari terendah 2025 di 30.792,74.

pertanyaan umum seputar Tarif

Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.

Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.

Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.

PDB Riil Kanada Tumbuh 2,2% di Kuartal Pertama versus 1,7% yang Diharapkan

Produk Domestik Bruto (PDB) riil Kanada tumbuh 0,5% secara kuartalan di kuartal pertama, lapor Statistics Canada pada hari Jumat. Pembacaan ini sesuai dengan ekspansi 0,5% yang tercatat di kuartal terakhir 2024
Baca selengkapnya Previous

PMI Chicago Amerika Serikat Mei Dicatat di 40.5, di Bawah Harapan 45

PMI Chicago Amerika Serikat Mei Dicatat di 40.5, di Bawah Harapan 45
Baca selengkapnya Next