Back

Pembeli Emas Terlihat Nyaman di Atas Angka $1.900 di Tengah Dolar AS yang Lebih Lemah

  • Harga emas mengincar level tertinggi bulan Maret di level $1.915 di tengah penurunan imbal hasil.
  • Rilis IHK AS terlihat pesimis untuk Dolar AS.
  • Data Penjualan Ritel dan IHP AS menjadi sorotan hari ini.

Harga emas berkonsolidasi di atas level $1.900 di tengah Dolar AS yang lebih lemah dan sentimen risiko yang positif. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dirilis pada hari Selasa membuat para investor tenang karena data tersebut sesuai dengan ekspektasi.

Pembacaan IHK utama AS MoM berada di 0,4% dari sebelumnya 0,5%, dan pembacaan YoY berada di 6,0% dari sebelumnya 6,4%. Komponen inti MoM berada di 0,5%, sedikit lebih tinggi dari 0,4% sebelumnya, dan varian YoY berada di 5,5% dari 5,6%. Jasa, tidak termasuk komponen penampungan, datang lebih rendah dari yang diharapkan. Data yang disebutkan di atas telah dianggap positif oleh para investor dan sebagai hasilnya, lonjakan terlihat di kompleks ekuitas AS pada hari Selasa.

Para investor menjadi semakin berhati-hati dan khawatir terhadap rilis IHK AS pada hari Selasa karena dampak dari Silicon Valley Bank (SVB), yang telah menyoroti kerusakan yang mendasari sistem perbankan dan keuangan AS. Akibatnya, Federal Reserve (Fed) mungkin perlu menghentikan siklus kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk mengatasi situasi ini. Namun, rilis IHK AS yang lebih kuat dapat menjadi tantangan bagi rencana ini.

Namun demikian, rilis IHK AS yang relatif tenang telah membuat pekerjaan Fed sedikit lebih mudah, karena bagian yang paling mengkhawatirkan dari matriks inflasi, yaitu ex-shelter, telah mengisyaratkan pelonggaran.

Mengenai dinamika pasar saat ini, pertemuan FOMC bulan Maret dapat menjadi kesepakatan untuk siklus kenaikan suku bunga, dan pasar dapat berspekulasi tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir 2023. Namun, diperlukan kejelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Beralih ke kalender ekonomi, data Penjualan Ritel AS dan Indeks Harga Produsen (IHP) akan dirilis pada hari Rabu.

Penting untuk mengamati data Penjualan Ritel AS jika data tersebut menandakan aktivitas ritel yang diredam sebelum pertemuan FOMC pada 22 Maret.

 

Impor Indonesia Februari Keluar Sebesar -4.32%, Di Bawah Harapan (9.74%)

Impor Indonesia Februari Keluar Sebesar -4.32%, Di Bawah Harapan (9.74%)
Baca selengkapnya Previous

Berita Harga USD/IDR: IDR Berjuang di Bawah 15.400, Ekspor Indonesia Suram, Fokus pada Penjualan Ritel AS

USD/IDR tetap bertahan di dekat 15,375-80, memudar dari level terendah harian, setelah Indonesia merilis angka perdagangan luar negeri yang suram pada
Baca selengkapnya Next